Hasil Hutan Bukan Kayu (Non-Kayu) Budidaya Lebah Madu

Latar Belakang
  • Lebah Madu sebagai salah satu potensi hasil hutan bukan kayu yang belum termanfaatkan secara maksimal potensinya di Kalimantan Tengah;
  • Lebah madu merupakan indikator baik atau tidaknya pengelolaan ekologi hutan;
  • Manfaat lebah madu cukup luas baik secara ekologi maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Manfaat Sosial
  • Usaha Lebah Madu memberikan manfaat sosial bagi masyarakat, yaitu sebagai sumber penghidupan, objek penelitian dan pengembangan serta membuka peluang usaha bagi masyarakat tradisional, baik yang berada di dalam maupun yang berada di sekitar hutan;
  • Melalui pembudidayaan lebah madu, akan dapat dimanfaatkan potensi alam yang tersedia dengan tanpa mengganggu lingkungan dan merugikan masyarakat. Lebah yang dibudidayakan dengan baik, tidak akan menganggu kehidupan masyarakat meskipun lebah memiliki kekuatan untuk menyengat apabila terganggu;
  • Tanaman yang menjadi sasaran lebah madu tidak terganggu, justru malah meningkat hasil pembuahannya.
Manfaat Ekonomi
  • Usaha lebah madu dapat menjadi mata pencarian pokok ataupun mata pencarian tambahan bagi masyarakat;
  • Produk-produk yang dihasilkan dari lebah madu bernilai tinggi, dapat langsung dirasakan ataupun diolah lagi menjadi berbagai macam produk sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Meningkatnya Budaya Masyarakat
  • Usaha Lebah madu pada Kelompok Tani Hutan dapat mengurangi kebiasaan masyarakat membuka lahan setiap tahun dikarenakan kebutuhan lebah terhadap pakan lebah yang berasal dari tanaman hutan cukup tinggi;
  • Usaha budidaya lebah madu tidak bertentangan dengan budaya masyarakat sekitar hutan;
  • Dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan dalam budidaya lebah madu, masayarakat disekitar hutan akan sangat peduli terhadap adanya api yang membakar ladang di sekitar lokasi peternakan lebah madu yang dapat mengganggu kelangsungan budidaya lebah madu.
Manfaatnya bagi Lingkungan dan Kesehatan
  • Dampak positif terhadap lingkungan secara tidak langsung akan dapat dirasakan pengaruhnya terhadap kesehatan lingkungan apabila konsumsi madu masyarakat sekitar menjadi meningkat dengan adanya kemudahan memperoleh madu dan hasil sampingan lainnya yang memiliki nilai gizi tinggi. Aktivitas lebah dalam pengumpulan nektar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman, membantu proses persarian pada bunga sehingga menunjang terjadinya pembuahan tanaman.
1. Madu
    Sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan darah tinggi dan darah rendah, membuat enak tidur, mengobati rematik, memperlancar fungsi otak, menyembuhkan luka bakar. Faktor yang mempengaruhi produksi madu adalah:
  • Ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen;
  • Cuaca, kelembaban dan temperatur udara;
  • Proporsi koloni lebah yang tertinggi pada saat produksi nektar paling banyak.
2. Royal Jelly
    Dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika dan bahan campuran obat-obatan. Royal jelly sebenarnya adalah pakan khusus/utama untuk larva lebah ratu. Produksi royal jelly adalah dengan menggunakan mangkokan ratu yang diisi dengan larva umur 1-2 hari (grafting) dan dipasangkan pada bingkai frame yang selanjutnya dimasukkan ke dalam koloni.
3. Pollen (Tepung/Serbuk Sari)
    Dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan atau kepentingan farmasi. Pollen adalah tepung/serbuk sari bunga yang dikumpulkan dan dibawa lebah di kedua kaki belakangnya. Pollen bisa dikumpulkan dengan cara memasang pollen trap di pintu masuk stup.
4. Lilin Lebah (Malam)
    Dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran. Malam ( Lilin lebah, Wax): Penggunaan malam tidak terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi dapat digunakan untuk industri antara lain kosmetik dan teknik.
5. Propolis (Perekat Lebah)
    Untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa. Propolis adalah bahan rekat atau dempul bersifat resin yang dikumpulkan oleh lebah pekerja dari kuncup, kulit, atau bagian lain dari tumbuhan. Dalam sarang digunakan untuk menutup celah, retakan, memperkecil lubang pintu masuk. Kandungan kimia dalam propoplis antara lain: zat aromatik, zat wangi, zat antibiotik, mineral. Dimanfaatkan sebagai obat, tapal gigi, luka usus.
6. Apitoxin (Bee Venom)
    Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu (Apis mellifera, Apis cerana, Apis dorsata) dari jenis lebah pekerja. Apitoxin mengandung senyawa kimia antara lain: triptofan, kolin, gliserin, asam fosfat, asalm falmitat, asam lemak, apramin, peptida, enzim, hystamin dan mellitin. Kandungan tertinggi adalah protein 20% (Apis mellifera). Manfaat sengatan lebah untuk penyembuhan beberapa penyakit antara lain: reumatik, sakit kepala, salah urat, tekanan darah tinggi/rendah,dll. Kontra indikasinya adalah penyakit jantung dan TBC.
Peluang dan tantangan Pemasaran Hasil Hutan Hutan dari Lebah Madu
  • Permintaan pasar terhadap produk madu asli dan produk turunannya cukup besar;
  • Banyak Petani atau Pedagang yang mencampur produk Madu ataupun memalsukannya sehingga tingkat kepercayaan pasar terhadap keaslian produk cukup rendah;
  • Keberadaan produksi madu yang tidak bisa terus menerus dikarenakan hambatan produksi disebabkan keadaan cuaca, musim serta serangan hama dan penyakit.
Jenis-jenis Lebah Madu
  • Apis cerana ( Lebah madu Asia ) Apis cerana merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar mulai dari Afganistan, China, Jepang sampai Indonesia. Cara budidayanya sebagian besar masih tradisional, yaitu di dalam gelodok. Budidaya secara modern yaitu didalam kotak yang dapat dipindah-pindahkan. Produksi madu Apis cerana dalam kotak dapat menghasilkan 2 – 5 kg madu per koloni;
  • Apis mellifera ( Lebah madu Eropa) Apis mellifera merupakan lebah madu import dari Italia yang memiliki temperamen tidak ganas, mudah dibudidayakan dan ukuran tubuhnya lebih besar dari Apis cerana. Produksi madunya sangat banyak yaitu dalam setahun dapat mencapai 20 – 60 kg madu per koloni. Spesies lebah madu ini sangat cocok untuk usaha budidaya lebah madu untuk skala komersial;
  • Apis dorsata dan apis koshevnikovi ( Lebah madu Hutan) Apis dorsata hanya berkembang di Asia seperti; India, Philipina, China dan Indonesia. Madu dari spesies ini dikenal sebagai madu alam atau madu hutan. Di Indonesia spesies lebah madu tersebut hanya terdapat di pulau Sumatera, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sarang Apis dorsata dibangun secara tunggal dengan sisiran sarang hanya selembar. Sarang tersebut digantung dicabang pohon dan tebing batuan. Produksi madunya dalam setahun dapat menghasilkan 15 – 25 kg madu per koloni. Untuk Lebah Madu Hutan Kalimantan Jenis Lebahnya didominasi jenis Apis Koshevnikovi;
  • Trigona spp (Lebah Tanpa Sengat) Lebah ini merupakan lebah asli Asia dari genus trigona yang memiliki karakteristik spesifik yaitu madu yang dihasilkan mempunyai rasa asam namun tahan terhadap fermentasi dan bersifat jarang sekali hijrah serta harga produk madunya lebih tinggi dibandingkan dgn madu produk lebah genus Apis;
Pemecahan Koloni Lebah
    Syarat Pemecahan Koloni Lebah agar berhasil:
  • Perhatikan Kondisi Koloni Lebah Harus Dalam Kondisi Kuat (Padat);
  • Keberadaan Ratu, Jumlah Lebah Pekerja dan Lebah Jantan Seimbang;
  • Terdapat Telur dan Calon Ratu, Madu dan Pollen di Sekitar Sarang;
  • Dilakukan pada saat musim banyaknya bunga mekar dan Bee Pollen.
Langkah penting dalam Pemecahan Koloni
  • Lihat apakah sudah ada telur calon ratu atau belum, telur calon ratu bentuknya paling besar dan terletak bercampur dgn telur pekerja pada biasanya;
  • Sediakan kotak kosong di samping kotak lama;
  • Congkel dan Masukkan sebagian telur, madu, pollen, propolis, pada kotak kosong dan sertakan ratunya;
  • Olesi lubang masuk (entrance) dengan propolis koloni itu, dan dekatkan pada kotak lama sambil kotak lama di geser sedikit. Biarkan lebah pekerja masuk sebagian pada kotak baru dan lama;
  • Pastikan kedua kotak terisi masing2 cukup banyak lebah pekerja (sebagian);
  • Pindah kotak baru yg ada ratunya pada jarak yg agak jauh;
  • Pada kotak lama tanpa ratu, pastikan ada telur calon ratu, jika tidak ambil telur calon ratu dari kotak lain dan berikan di situ;
  • Tunggu sampai calon ratu menetas, setelah kawin baru ratu akan bertelur;
  • Lakukan percobaan ini beberapa kali dan semoga berhasil.
Syarat Lokasi untuk Kegiatan Budidaya Lebah Madu
  • Kesesuaian temperatur cukup memungkinkan = 26-30°C;
  • Kesesuaian Lokasi Budidaya : ketersediaan pakan dan air bersih pada radius 0,5-3 Km, jauh dari gangguan manusia dan hama serta jauh dari pencemaran dan polusi udara;
  • Ketersediaan Tanaman Penghasil Nektar dan Pollen yang cukup untuk keperluan budidaya.
Pencegahan Hama dan Penyakit
  • Jenis Hama Pengganggu : Burung, Katak, Kadal, Kecoa, Laba-Laba,Cecak, Tawon Gung, Semut, Tungau, Ngengat Lilin dan lain-lain;
  • Jenis Penyebab Penyakit : Bakteri, Jamur dan Parasit;
  • Ketersediaan Tanaman Penghasil Nektar dan Pollen yang cukup untuk keperluan budidaya.
  • Jenis Penyebab Penyakit : Bakteri, Jamur dan Parasit;
  • Perlu Pengawasan yang Ketat Terhadap Munculnya Hama dan Penyakit;
  • Perlunya Sarana Traping untuk Mencegah Hama Masuk ke Sarang;
  • Perlu dijaga kelembaban dan kebersihan Sarang agar terhindar dari Penyakit;
  • Manajemen Koloni;
  • Antisipasi pada masa Paceklik tanaman

Komentar

  1. Kalo saya mau membeli madu yang benar-benar asli apakah ada ya di area Palangka Raya ini?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Tanaman Kehutanan

Kategori Tingkat Pertumbuhan Pohon

Agroforestry